Wednesday, May 20, 2009

Apakah "being" Golput bermanfaat?

Tanggal 9 April lalu, banyak dari kita yang mencontreng partai dan caleg pilihan masing-masing. Akan tetapi, jika saya bertanya kepada sebagian orang, masih ada juga yang golput alias tidak memberikan suara pada pemilu lalu. Jumlahnya pun tidak sedikit.
Keputusan untuk menjadi Golput adalah hal yang sangat disayangkan. Padahal menjadi golongan putih alias netral itu tidak ada gunanya bagi diri sendiri dan negara. Memang, kebanyakan alasan orang-orang yang Golput adalah karena mereka tidak tahu mau pilih apa dan siapa. Jika tidak yakin, seharusnya kita semua mempelajari lebih dalam apa visi dan misi partai-partai tsb. Terlepas dari apakah mereka akan menjalani janji-janjinya, yang penting kita sudah melakukan tugas dan biarlah kelanjutnya berada di tangan TUHAN. Roma 13:1, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.”
Untuk mempermudah, biar saya berikan contoh konkret. Apakah yang anda inginkan bagi Negara ini. Aman? Damai? Adil? Toleransi umat beragama? Kebebasan untuk berpendapat? Nah, kalau anda menjadi golput, berarti anda memberikan keputusan untuk memilih anda kepada orang lain yang tentu saja keinginannya berbeda dengan keinginan anda. Bisa saja, pemilih-pemilih lain ingin menjadikan Negara Indonesia ini menjadi Negara yang berdasarkan satu agama saja. Bisa juga pemilih lainnya menginginkan suatu daerah terpisah dari Indonesia ini seperti peristiwa-peristiwa terdahulu.
Tentu Anda tidak mau kan, kalau impian anda dikendalikan atau diputuskan oleh orang lain? Yang tentu saja tidak selalu sesuai dengan apa yang menurut anda baik. Dengan begitu, kita semua yang sudah memiliki hak pilih, dianjurkan untuk menggunakan haknya untuk memilih pemimpin bangsa yang sesuai dengan keinginan kita. Yang dapat merealisasikan impian-impian yang kita harapkan bagi negeri ini.
Kedua, kita sudah ditempatkan oleh TUHAN di Negara ini. Dengan kata lain, Negara ini adalah orang tua kita yang membesarkan kita dari kecil. Maka, ikut memilih adalah salah satu bentuk pernyataan kasih kita terhadap Negara ini, dan terlebih lagi merupakan bentuk pernyataan ketaatan kepada TUHAN yang telah menempatkan kita di Indonesia ini. Ada banyak orang yang bilang, “ah, buat apa saya pilih, toh Negara ini memang sudah bobrok” dan ada lagi yang berkata,” ah TUHAN kenapa engkau menelantarkan saya di Negara yang masih belum maju ini?”. Untuk menjawab ini, saya hanya bisa berkata bahwa Tuhan tidak menelantarkan kita di Negara ini, tapi Tuhan menempatkan kita sebagai wakil-NYA untuk memajukan Negara ini.
Saya harap setelah baca artikel ini, anda semua akan menggunakan hak pilih masing-masing untuk ikut mencontreng di pemilu tahap selanjutnya. Marilah kita sama-sama menjauhkan diri dari apa yang namanya “Golongan Putih” karena tidak akan membuat Negara ini menjadi lebih baik. Semoga dengan suara anda, negeri ini dapat berkembang lebih maju menjadi bangsa yang besar dan damai. en

No comments:

Post a Comment